Fire Risk Assessment
Sebuah gedung perkantoran tingkat dua, masing-masing terdiri dari 6 ruang kerja yang terletak di lantai dasar, serta 3 ruang kerja di lantai 2. Luas bangunan tiap lantai adalah 200 m2. Setiap ruang kerja terdiri dari kursi dan meja kerja, lemari file, dan komputer. Pada setiap lantai terdapat beberapa unit printer dan AC. Di lantai dasar terdapat ruang dapur/pantry dan sebuah gudang penyimpanan alat dan bahan kimia. Pada setiap lantai terdapat toilet pria dan wanita. Di lantai 2 terdapat satu ruang rapat/presentasi.
Fire Risk Assesment dilakukan, untuk memperoleh data berikut :
a. Potensi sumber penyalaan (ignition)
b. Beban kebakaran (fire load)
c. Batasan waktu mampu huni (tenability limit)
d. Aspek evakuasi
PEMBAHASAN :
a. Potensi Sumber Penyalaan (ignition) di ruang kerja :
IDENTIFIKASI BAHAYA
Aktivitas : Kantor / Office Lokasi : Lantai 1 Kantor / Office
Diidentifikasi Oleh : Sarah Sidik Tanggal : 28 Desember 2007
Bahaya yang diidentifikasi :
Listrik, listrik statis, permukaan panas, bahan kimia
PENGENDALIAN RISIKO
No Aspek Aktivitas Terkait Kondisi Kriteria Dampak Berbahaya Pengendalian
1 Korsleting Kantor / Office Abnormal Kebakaran, keracunan, terbentur Perbaiki
2 Terstroom Kantor / Office Abnormal Listrik, kebakaran Perbaiki
3 Stop kontak Kantor / Office Abnormal Listrik, kebakaran Periksa
4 Petir Kantor / Office Potensi Listrik, kebakaran Periksa
5 Jalur Evakuasi Kantor / Office Potensi Listrik, kebakaran, terbentur Latihan
6 Ruang Server Kantor / Office Abnormal Listrik, kebakaran Periksa
7 Gudang Alat Gudang Normal Kebakaran, peledakan, keracunan, Periksa
& Bahan Kimia bahan kimia, korosif, tergelincr
8 Kompor Dapur / Pantry Normal Korosif, kebakaran, tergelincir Terapkan 5S
RENCANA TINDAK LANJUT
Jadual perbaikan dan maintenance alat dalam batas waktu.
b. Beban Kebakaran (fire load)
Beban kebakaran (fireLoad) berasal dari listrik, gudang dan dapur/pantry.
c. Batasan waktu mampu huni (tenability limit)
Ruang kerja yang terletak di lantai dasar di sebuah gedung perkantoran bertingkat dua, sebagai berikut :
Panjang ruang (Lr) = 20 m
Lebar ruang (Wr) = 10 m
Lebar tangga (Ls) = 10 m
Lantai ruang (At) = 20 x 10 = 200 m2
Kerapatan(Do) = 0.9 orang/m2 (berdasarkan tabel)
Penghuni (No) = At x Do = 200 x 0.9 = 180 orang
Faktor (Kt) = 84
Kecepatan (S) = Kt (1- 0.226 D0) = 84 (1- 0.226 x 0.9) = 66.9 m/menit
Jarak terjauh menuju pintu keluar (Lt) = 20 + 10 = 30 m
Waktu berjalan (Ttr) = L / S = 30/66.9 = 0.45 menit
Waktu deteksi(Td) = 0.75 menit
Deteksi alarm (Ta) = 0.1 menit
Waktu saat penghuni memutuskan evakuasi(To) = 0.1 menit
Waktu investigasi (Ti) = 0.5 menit
Waktu evakuasi dimulai = Td + Ta + To + Ti
= 0.75 + 0.1 + 0.5 + 0.5
= 1.85 menit
Waktu yang diperlukan oleh orang terakhir untuk mencapai pintu keluar (Tev)
= Td + Ta + To + Ti + Ttr
= 0.75 + 0.1 + 0.5 + 0.5 + 0.45
= 2.3 menit
Lama waktu tersebut adalah perkiraan waktu yang dibutuhkan oleh orang terakhir untuk mencapai pintu keluar, dan diasumsikan bahwa seluruh penghuni di lantai tersebut tidak membutuhkan tambahan waktu, karena semuanya sudah mengetahui dengan pasti arah pintu yang harus dituju.
Waktu yang dibutuhkan apabila terjadi antrian adalah :
Lebar pintu (W) = 1 m
Lebar dinding pembatas (B) = 0.15 m
Lebar efektif (We) = W – 2B = 1 – 0.3 = 0.7 m
Laju alir spesifik penghuni yang melalui pintu (Fs) = S Do = 66.9 x 0.9
= 60.2 orang/menit/meter
Laju alir penghuni sebenarnya (Fa) = Fs We = 60.2 x 0.7 = 42 orang/menit
Waktu antrian mencapai pintu keluar (Tq) = N/ Fa = 180/42 = 4.3 menit
Waktu yang diperlukan oleh orang terakhir untuk mencapai pintu keluar adalah 4.3 menit setelah orang pertama mencapai pintu keluar, dimana waktu evakuasi
(Tev) = Td + Ta + To + Ti + Tq
= 1.85 + 4.3
= 6.15 menit
Anggap lama waktu 6.15 menit ini sebagai batas aman (Ts), maka desain waktu yang diperlukan untuk penyelamatan adalah (Td) = Tev + Ts
= 6.15 + 6.15
= 12.3 menit
Maka perencanaan adalah aman apabila diperoleh lama waktu dibawah batas waktu tersebut.
d. Aspek Evakuasi
1. Jalur evakuasi tersedia
2. Pintu evakuasi jelas (exit door)
3. Pintu evakuasi tidak terhalang
4. Jalur evakuasi tidak terhalang
5. Map Rute jalur evakuasi terpasang
6. Petunjuk evakuasi jelas (signage)
7. Tujuan evakuasi jelas (point of assembly)
8. Pelatihan evakuasi secara berkala ditetapkan (evacuation drill)
Kamis, 24 Januari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar