Selasa, 29 Januari 2008

Short Brief BEHAVIOUR BASED SAFETY donated by Azil A

ABSTRAK:
Dalam era mulai tahun 2000 hingga saat ini perusahaan di hadapkan kepada lingkungan yang erat dengan perilaku kesehatan dan keselamatan kerja, sejak di mulai oleh permintaan pasar, pemegang saham, pemerintah, system internasional hingga desakan pekerja sendiri. Menjadikan jargon kesehatan dan keselamatan kerja atau K3 seakan menjadi kebutuhan bahkan kewajiban tersendiri bagi hidup suatu perusahaan. Dalam tiga dekade belakangan ini perkembangan perilaku manusia pekerja dalam melakukan tugasnya selalu dilingkupi dengan aturan-aturan dan system yang kian lama terbarukan dengan munculnya teori keselamatan kerja guna mengantisipasi bahaya yang timbul ditempat kerja. Salah satunya disini diangkat mengenai Behaviour Based Safety dalam Jasa Konstruksi dengan dikaitkan dengan beberapa teori Safety. Dengan mengambil konteks pemakaian Alat Pelindung Diri pada Jasa Konstruksi. Diyakini hanya melalui perubahan dan panutan kedalam kejiwaaan seseorang, dikaitkan dengan budaya keselamatan kerja perusahaan, disertai penegasan dalam kebijakan, sangat memungkinkan terjadinya perubahan harkat hidup sesorang dalam melakukan dan melaksanakan pekerjaannya.
Paper ini dibuat untuk kiranya dapat dibuat menjadi bahan rujukan dalam peningkatan K3 di masyarakat terutama para pekerja jasa konstruksi.
PENDAHULUAN:
Permasalahan yang sering timbul pada keselamatan kerja Jasa Konstruksi di proyeksikan dengan data sebagai berikut:
Data kecelakaan kerja (KLUI) tahun 2002:
 - Konstruksi : 31%
 - Industri : 31,6%
 - Transportasi : 9,3%
 - Kehutanan : 3,8%
 - Pertambangan : 2,6%
 - Lain-lain : 20%

Perbandingkan dengan yang dirangkum oleh OHSA tahun 2000:
 Hampir kecelakaan kerja industri sebesar 6.6% pada jasa konstruksi.
 Lebih dari 20% kecelakaan fatal terjadi di jasa konstruksi (1,154 kejadian fatal)
 Lebih dari 12% cacat kerja terjadi pada jasa konstruksi (lebih dari 500,000 cacat kerja)

Data penyebab kecelakaan pada Jasa Konstruksi di Indonesia thn 2002:
 Jatuh : 26%
 Terbentur : 12%
 Tertimpa : 9%
 Karena Mesin/ alat : 8%
 Alat tangan : 7%
 Tranportasi : 7%
 Lain-lain : 6%

Sedangkan penutupan oleh asuransi pada Jasa Konstruksi (data Jamsostek thn.2002 s/d Januari 2005):
Total kecelakaan = 97.316 kejadian. Dengan urutan penutupan asuransi: Cacat fungsi = 6.436. Cacat sebagian = 2.908. Cacat total = 175.769 dan meninggal = 1.718.

Dengan berkembangnya pemikiran-pemikiran dan system terbarukan, hingga saat ini beberapa system telah banyak diterapkan pada beberapa perusahaan. Salah satunya adalah Behaviour Based Safety. Behaviour Based Safety yang popular disebut dengan BBS, diawali dengan beberapa teori dan model dikaitkan dengan safety behaviour atau perilaku keselamatan kerja yang berkembang dan dapat diterapkan dibeberapa perusahaan jasa konstruksi. Merujuk dari tingginya prosentase kecelakaan kerja yang dipegang oleh Jasa Konstruksi, yang mengakibatkan kecelakaan cacat tetap; merupakan hal yang tidak dipungkiri bahwa pemahaman BBS dalam konteks perilaku dalam penggunaan Alat Pelindung Diri sudah harus dimulai.
Beberapa perusahaan besar telah lama menerapkan konsep BBS ini, seperti BBS di perusahaan Inggris, SBO di Amerika dan Australia serta beberapa dasar konsep di perusahaan Indonesia (BP dan sejenisnya).

No. Theory Originator Field of Study K-Concept Applied
1 Health Believe Model (HBM) Becker (1874) Irvin Rovenstock (1950) Psychology Threat Benefit Barrier Action Variable Social Efficacy
Health services, Immunization survey
2 Theory of Reason action (TRA), Theory of Planned Believe (TPB) Icek Azjan, Martin Fishbein (1969), 1998 TRA - TPB Psychology Norms Attitude Intensive Behavior Giving up smoking, and Using condoms
3 Social Cognitive Theory (SCT) Albert Bandura (1963) Psychology Social Triadic reciprocity:
- Environment
- Persons
- Behavior Alcohol drinking survey at high school
4 Trans Theoritical Mode (TTM) Porchaska (1992) Psychology social Precontemplation
Contemplation
Preparation
Action Maintenance Research of sexual behaviours of HIV/AIDS by Central of Disease Control CDC

Beberapa rangkuman mengenai theory:
Budaya dan Perilaku Keselamatan dan Kesehatan Kerja

PESAN MORAL KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
 SELAMAT, adalah Refleksi Akal Sehat Manusia,tiada seorangpun yang meng- inginkan dirinya CELAKA
 KECELAKAAN, adalah kejadian yang tidak direncanakan,dapat terjadi setiap sa’at dan selalu menimbulkan kerugian
 KECELAKAAN dalam bentuk apapun DAPAT DICEGAH atau DIHINDARI
 KUNCI KESELAMATAN terletak pada DIRI ANDA SENDIRI

No. Theory Originator Field of Study K-Concept Applied
1 Human factors concept Hawkins (1975) Psychology Social Faktor manusia sebagai faktor utama Penerapan pada ICAO
2 Human Factors James Reason (1990) Psychology social Swiss Cheese model.
(DLPPD) Penerapan di bidang pelayanan kesehatan meningkatkan keselamatan pasien
3 Human factor Robert L Heimreich Safety Faktor budaya:
- Budaya nasional
- Budaya organisasi
- Budaya profesi Aspek keselamatan kerja. Investigasi
4 SMK3 Dominic Cooper (1993) Psychology Budaya keselamatan
Safety culture:
- Psychology A
- Behaviour A
- Situational A Sistem Manajemen K3 pada Air Traffic Management
5 4 Indikator Utama bidang keselamatan Douglas. A. Wiegmann, L. Von Thoden, allysa Mitchel (2007) Safety - Organisational control
- Operational personnel
- Final safety system
- Internal Safety system Keselamatan pada Transportasi
6 Total Safety Culture E. Scott Geller (2001) Safety behaviour psychology Behaviour base safety (BBS)
- Person
- Environment
- Behaviour SMK3 di organisasi Reward VS Punishment
7 Human factor George B Parker (1940) Safety Law at exception. Pilot factor Integration of accidents and incidents of pilots
8 Systematic approach of identify problems, Human factor studies Prof. Edwards (1972), Hawkins (1975) Psychology
Physiology
Psychological
Psychosocial SHEL Model ICAO, Human factor for investigation
9 Protection Motivation theory (PMT) Rogerst (1983) Psychology social Threat appraisal Copy appraisal Severity Vulnerability Social efficacy Health services
10 Accident Proneness Frank E, Bird J Safety Cognitive VS Psychomotor.
(MUSCL) Fire Investigations

PENUTUP
Banyak teori-teori dari psikososial yang telah dikembangkan dan diterapkan untuk meramalkan, menjelaskan dan merubah perilaku kesehatan. Namun dari kesemuanya dapat dikelompokkan kedalam dua kelompok besar yakni kedalam Social Cognition Model dan Stage Model.

Catatan:
APHAI: Ancestry-Person-Hazard-Accident-Injury
MOSCL: Management-Origin-Symptom-Contact-Loss
PCDA: Perception-Control hazard-Decision avoid-Action
PCPAM:Precontemplation-Contemplation-Preparation-Action-Maintenance
DLPPD:Decisionmaker-Linemanagement-Preconditions-Productive activities-Defense

Tidak ada komentar: